English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translete Menu
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

-Total Readers-

Don't Be a Silent Readers, Put Your Comment Here :)

Rabu, 30 November 2011

Devil Beside Me [Teaser]



Author : adelsujuindonesia a.ka JHYLim
a.ka adelfia

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung
Support Cast: Lee Donghae, Lim Yoon Ah
#Annyeong readers … ini FF ku yang
kedua setelah Be My Girl Again…. semoga
kalian suka dengan FF ini . ini baru
teasernya, aku ingin melihat betapa kalian
suka dengan FFku yang ini, jika banyak
yang respon bagus, aku akan
melanjutkannya Hwaiting!#


Sooyoung adalah seorang ketua tim
basket yang tidak populer dikalangan
yeoja hanya anggota tim saja yang
mengetahuinya. Sooyoung bersekolah di
Seoul Art School bersama teman kecilnya
Yoona. Banyak cukup yang kenal Yoona
dibanding Sooyoung. Dan disekolah
mereka ada dua orang namja yang
sangat populer, bukan hanya
ketampanan mereka saja, melainkan
prestasi mereka baik dibidang akademik
maupun olahraga. Yap…mereka adalah
Kyuhyun dan Donghae yang diberi gelar
Charismatic Prince [Kyuhyun] dan
Charming Prince [Donghae]-nya Seoul Art
School.
Sifat Donghae dan Kyuhyun bertolak
belakang, Donghae yang digilai yeoja-
yeoja karena sifatnya yang bagaikan
malaikat, sedangkan Kyuhyun digilai
Yeoja karena wajahnya yang cool yang
membuat yeoja disekelilingnya melting
tapi sifatnya bagaikan devil yang keluar
dari hell. Bahkan Kyuhyun hanya
berbicara pada orang-orang tertentu,
hanya pada Donghae dan teman namja
itu juga yang dekatnya. Makanya sampai
sekarang tidak heran jika Kyuhyun belum
mempunyai yeojachingu.
Sooyoung sama sekali tidak tahu tentang
Kyuhyun dan Donghae sang Prince
sekolahnya. Dia itu tidak peduli akan
sekelilingnya atau memang kurang
pergaulan?. Beberapa hari belakangan ini
Sooyoung mengalami hal yang sangat
janggal dalam hidupnya. Ia selalu melihat
sosok kyuhyun (sebenarnya ia tidak
mengenalnya) ketika ia berada
dimanapun. Entah itu dikantin, lapangan,
perpustakaan, maupun lapangan basket.
Donghae yang tinggal bersebelahan
dengan Yoona, menaruh hati padanya
sejak pertama kali bertemu. Demi seorang
Yoona dia rela melakukan apapun. Hingga
pada suatu saat, Donghae yang tidak
bertetanggaan dengan Yoona membeli
rumah disamping Yoona yang telah dijual.
Bahkan penampilan Donghae dan
disekolah bertolak belakang, sampai-
sampai Yoona tidak mengenali Donghae
yang disekolahnya adalah Donghae
tetangganya. Bagaimana kelanjutan
kisahnya… Nantikan segera…. ^^
Read More >>

Senin, 28 November 2011

Friendship Never End (part 3)

aku menuntun anak itu. awalnya aku ingin menjahilinya, tapi kuurungkan niatku. resikonya terlalu parah, dihukum Dumbledore dan diceramahi Snape. tapi, sepertinya Snape tidak peduli dengan asramanya. eh, jika dia tiba-tiba berubah bagaimana? tidak akan, aku tidak akan pernah diceramahi oleh si Snape itu. tidak akan. hah, kenapa aku memikirkan ini? yang perlu aku fikirkan adalah bagaimana cara membawa anak ini ke Ruang Rekreasi Slytherin. masalahnya, aku juga tidak tahu dimana RR Slytherin. haduh.

aku asyik bergulat dengan fikiranku, tidak tahu entah kemana aku pergi.
"bukannya ini lorong menuju kantor Kepala Sekolah?" tanya anak itu tiba-tiba.
aku melongo. tak sadar, ternyata aku membawanya ke arah kantor Dumbledore. aku lihat sekeliling untuk memastikan. aku mencari gargoyle-nya Dumbledore, tapi tak kutemukan. tapi aku yakin, ini memang kantor Dumbledore. "bagus" aku membatin
"hello, kau tidak mendengarku? ujar anak itu agak berteriak.
"kau ikuti saja aku"
Read More >>

Friendship Never End (part 2)

"siapa?aku?" jawab anak itu
"bukan, orangtuamu" lalu membalikkan badan
"oh, namaku Nymphadora Tonks, orangtuaku Ted Tonks dan Andromeda Black-Tonks" ujarnya berteriak
"whatever lah. masa bodoh dengan semuanya" aku melayang pergi

aku meninggalkan rombongan gryffindor dan mencari rombongan yang lain. terlihat warna biru mendominasi koridor yang satunya.
"itu pasti Ravenclaw, mengunjungi Nic ah," ujarku sambil melayang-layang

HALLLLLOOOO SEEEMMUUUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. aku berteriak mendadak, sontak membuat mereka kaget dan ikut berteriak-teriak gaje. Nic (Nicholas) terlihat kewalahan mengurus anak-anak yang ngibrit kesana-kemari.
"heh, Peeves, kau mengagetkan mereka semua. aku kewalahan mengurus mereka." Nic mengeluh
"hehe, silahkan dilanjutkan" ujarku sambil duduk di sebuah patung
"baiklah adik-adik, asrama kita tidak membutuhkan kata sandi seperti asrama lainnya. kalian cukup menjawab pertanyaan yang di berikan oleh patung burung ini." ujar Nic menjelaskan
"kenapa kita tidak menggunakan kata sandi?" tanya seorang anak yang sepertinya ada unsur Tionghoa bersarang di dirinya
"ehem. itu yang membuat kita berbeda dari yang lainnya Cho. kita menghargai kecerdasan, kreativitas, akal dan kebijaksanaan. Wit beyond measure is man's greatest treasure. masa bodoh dengan asrama lain." ujar Nic panjang lebar sambil memasang tampang Cool.
Read More >>

Friendship Never End (part 1)

Tahun ajaran baru telah dimulai kembali. Murid-murid baru telah berjejer di aula untuk menunggu diseleksi.

"yes, mangsa baru. mangsa baru. woohooo. Peeves berjaya..." ujarku

Aku melayang di atas kepala murid-murid baru itu sambil melemparkan Pita Meledak yang sukses membuat mereka ngacir kesana kemari.

"hentikan dan pergi keluar, Peeves!!" seru McGonagall

Aku hanya nyengir gaje lalu melayang ke luar aula. Masih kudengar suara McGonagall yang mengatur murid-murid baru.

"baik anak-anak, sekarang kita akan mulai seleksi. Filch, sudahkah kau persiapkan?" tanya McGonagall pada Filch my enemy.

"sudah, profesor." jawab Filch

Aku duduk di sebuah kayu di pintu masuk aula.

"akh, topi jelek tak bermutu" ujarku merengut
Read More >>

_The Book of Lost Thing_ Chapter 4

Disclaimer: beberapa plotnya aku pinjam dari novel Harry Potter, tapi jalan cerita utamanya itu original milikku sendiri

Rating: T untuk sekarang

Genre: Adventure, Drama, Friendship, Romance, dll.

Pairing: Masih rahasia dong ah!







Rumor mengenai dirinya yang telah terbangun dari masa komanya benar-benar tersebar begitu cepat, dalam waktu yang singkat saja Daphne menemukan hampir semua anak yang ada di Hogwarts tidak ada yang tidak tahu dengan apa yang terjadi padanya saat kecelakaan itu. Selama seharian setelah keluar dari rumah sakit, Daphne bisa merasakan berpuluh-puluh mata menatapnya ke manapun ia berjalan. Dan saat ia menoleh ke belakang, pasti mereka langsung mengalihkan pandangan mereka, berpura-pura tidak tahu atau masa bodoh. Selama seharian itu pula ia mencoba untuk menghiraukan tatapan yang mencoba untuk melubangi belakang kepalanya itu.

Gadis manis itu berjalan sesantai mungkin untuk menuju kelas selanjutnya, kelas pertahanan terhadap ilmu hitam. Daphne membuka pintu kelas itu, kontan mengetahui siapa yang membukanya beberapa murid yang sudah mengambil tempat duduk di sana langsung menoleh ke arahnya. Daphne memberikan glare yang mengatakan ‘apa-lihat-lihat-sudah-bosan-hidup-ya’ kepada mereka, seketika itu mereka langsung menatap ke depan.
Read More >>

_The Book of Lost Thing_ chapter 3

Disclaimer: beberapa plotnya aku pinjam dari novel Harry Potter, tapi jalan cerita utamanya itu original milikku sendiri

Rating: T untuk sekarang

Genre: Adventure, Drama, Friendship, Romance, dll.

Pairing: Masih rahasia dong ah!









Daphne tidak tahu sedang berada di mana ia sekarang, ia berada di sebuah tempat yang begitu asing dan sama sekali tidak ia kenal saat ia melihat ke sekeliling. Gadis muda berusia 16 tahun itu memandang ke sekelilingnya, mencoba menemukan sesuatu yang ia kenal meskipun itu hanya sedikit, tetapi harapannya pupus saat ia sama sekali tidak menemukan apa yang ia cari. Daphne mencoba mengingat-ingat apa yang tengah terjadi beebrapa saat yang lalu sebelum ia terbangun di tengah hutan belatara yang asing ini.

“Ah… kereta api yang jatuh.” Bisik Daphne pelan pada dirinya sendiri.

Tapi kalau ia jatuh ke dalam jurang seperti apa yang ia ingat lalu ke mana lainnya? Mengapa ia sendirian berada di hutan itu? Lalu di mana ini? Beribu-ribu pertanyaan muncul di benaknya, namun tidak satupun dapat ia jawab, dalam artian kata Daphne masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

Daphne merogoh saku jubahnya untuk mengambil tongkat sihirnya, namun benda yang sangat berharga dan dapat ia jadikan senjata untuk melindungi diripun juga tidak ia temukan di dalam sakunya. Padahal ia yakin kalau tadi ia menaruh benda itu di sana sebelum kereta terjatuh ke dalam jurang, tapi sekarang malah lenyap tak berbekas? Apa ikut jatuh? Kiranya itu sangat mustahil.

Sekarang Daphne mengerti bagaimana rasanya menjadi orang yang begitu tidak berdaya, ia tidak begitu mahir menguasai wandless-magic sementara satu-satunya penyalur sihirnya juga tidak ada di tempat, ia tahu kalau hari ini adalah hari sialnya tetapi Daphne sama sekali tidak menyangka kalau ia akan hilang ditempat ini begitu saja. Mungkin inilah rasanya menjadi seorang muggle, apapun yang terjadi gadis itu tidak akan bisa melindungi dirinya sendiri. Untuk beberapa saat ia menyandarkan tubuhnya pada batang pohon besar yang ada di sana, dipejamkannya kedua kelopak matanya untuk beberapa saat, hanya bayangan-bayangan yang ia usir dari benaknya sejak dulu kembali lagi menghantuinya. Merasa tindakannya tidak ada gunanya, Daphne berhenti melakukannya. Gadis itu memutuskan untuk mencari jalan keluar sendiri, itu lebih baik dilakukan daripada berdiam diri tidak menentu di sana. Jubah hitamnya melambai tertiup angin mengikuti langkahnya berjalan.
Read More >>

_The Book of Lost Things_ chapter 2

Perjalanan di dalam kereta itu bejalan sangat mulus, meskipun pada saat itu hujan deras yang disertai dengan petir menerpanya. Daphne menatap ke arah luar jendela kereta, ia melihat rintikan air hujan yang turun secara terus-menerus dalam diam, di sepanjang kereta ia hanya diam, menghiraukan gelak tawa milik anak-anak yang berceloteh ria. Ia menghiraukan Goldstein yang tengah menggoda JK, ia menghiraukan Nicholas yang tiba-tiba muncul di dalam kompartemen mereka secara tiba-tiba, bahkan ia pun menghiraukan apa yang tengah ia pikirkan sendiri.

Mungkin ini memang sedikit rumit, Daphne sama sekali tidak tahu apa yang saat ini berada di dalam otak kecilnya. Dalam satu sisi ia ingin memikirkan masalah sekolahnya untuk sementara, namun di sini lain ia juga ingin memikirkan kebebasannya sendiri. Memang ia adalah putri dari keluarga penyihir berdarah murni, sangat tradisional menurutnya, namun bukan berarti Daphne harus bertingkah sama dengan mereka. Tidak, terima kasih banyak karena itu.
Read More >>

_The Book of Lost Thing_ chapter 1

Stasiun King Cross adalah stasiun yang cukup ramai di kota London, banyak kereta yang menggunakan tempat ini sebagai pemberhentian sementara sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke jalur selanjutnya. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga begitu ramai karena stasiun King Cross adalah tempat yang menghubungkan dunia sihir dengan dunia muggle. Para penyihir dari berbagai tempat yang ada di London menggunakan gerbang yang ada di stasiun tersebut sebagai jalan masuk dan keluar menuju dunia sihir, tentunya merupakan tempat kedua setelah Diagon Alley tentunya.
Read More >>

-WIZARDS LIFE- Chapter 3 - an unknown spell .

"Itu suara king!!" jerit padma .
Ke-6 anak itu berlari ke arah datangnya suara . Tampak kekhawatiran terukir di wajah mereka.
Mereka terus berlari sampai akhir nya menemukan sesosok anak, tergeletak di bebatuan.
"King!!!" jerit padma dan luna .
Mereka berlari ke arah king.
"Bangun King! Bangun! " jerit luna sambil mengguncang-guncang tubuh king. Namun, king tetap tak sadarkan diri.
"sepertinya ia pingsan. " kata padma.
"ayo, cepat bawa dia ke..." belum sempat padma menyelesaikan kalimat nya, Alice berteriak
"Aaaa...!!!" teriak alice sambil menunjuk ke atas. Sebuah tumbuhan karnivora besar dengan gigi tajam tergantung di langit-langit gua. Ranting nya banyak, hampir menutupi permukaan gua itu.
Read More >>

_WIZARDS LIFE_chapter 2 - a trouble in the hall

King menyiapkan peralatan sekolahnya. Dengan tergesa-gesa ia berlari ke depan tangga asrama. Padma dan luna sudah menantinya disana.
"kamu lama banget sih?" gerutu padma .
"maaf-maaf." jawab king sambil mengusap kepalanya.
"ayo kita pergi!" tambah nya.
Ketiga anak itu pun berjalan menyusuri lorong-lorong di HSWW.
"sekarang kita mau kemana?" tanya king.
"kita akan masuk ke kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam (PTIH) , Letaknya di ruangan paling utara di kastil ini." jawab luna.
"ayo, kita harus cepat! Pasti tidak mau kan di ceramahi oleh profesor percy?" pinta padma
"prof. Percy?" tanya king
"ya!" jawab luna.
"beliau adalah guru yg mengajar PTIH." Imbuh nya.
Setelah meyusuri lorong-lorong sunyi di HSWW, Akhirnya mereka sampai di ruangan paling utara.
"oh tidak! , prof percy sudah ada disana!" kata luna panik.
Mereka langsung masuk ke ruangan itu.
"maaf prof, kami telat." kata luna.
"tidak apa-apa, silahkan duduk."
jawab prof percy bijaksana. Ketiga anak itu pun duduk berdampingan di kursi ke-3 di deret tengah .
Read More >>

-WIZARDS LIFE-chapter 1 - the beginning

Di kejauhan, terlihat seorang anak laki-laki sedang memegang erat sapunya. Dengan terengah-engah di tengah hujan, dia terus terbang melewati hutan. Tampak beberapa orang berjubah hitam sedang mengejarnya.
"Berhentilah!!" teriak seorang pria di balik jubah hitam itu.
"tidak!! Aku tidak akan menyerah kepada kalian!!" jawab anak itu.
Sambil mengarahkan wand ke belakang,
"DRACENDO!!" triak anak itu.
Tampak sebuah kilatan cahaya putih keluar dari wand nya dan nyaris mengenai salah seorang pria di balik jubah hitam itu.

Sambil terus mengusap matanya yang basah karena hujan, anak itu terus terbang menghindari para pria di balik jubah hitam itu.
Berulang kali ia mengeluarkan mantra-mantra pertahanan diri, namun selalu meleset. Sampai pada akhirnya sebuah kilatan cahaya berwarna merah mendekat dan mengenai sapu nya.
Anak itu terjatuh dan pingsan.
Read More >>